Jumat, 13 Mei 2011

Haruskah Halal???

Halal. Kata yang terdengar biasa saja bahkan mungkin masih tersepelekan bagi sebagian orang. Apa sih pentingnya halal? Toh, makanan sama aja kan, yang penting kan bisa mengenyangkan perut kita. Oh iya, apakah halal juga hanya pada batasan pada makanan? Atau justru maksud ‘halal’ adalah halal dari apapun yang melekat pada diri kita dan segalanya yang berada di lingkungan kita? Nah, untuk menjawabnya, maka diterbitkannya bulletin edisi kedua ini.
Mmm, sebenarnya, seberapa pentingkah sih halal itu?
Pertama, ‘halal’ Jelas-jelas telah disebutkan dalam Al-Qur’an:
1.Surat An-Nahl:114
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
2. Surat Al-Baqarah :172
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
3. Al-Maidah ayat 88
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
Kedua,seberapa pentingnya halal dalam kehidupan kita dapat kita simak dalam kisah Rosulullah berikut ini. Suatu ketika Rosulullah sedang dalam perjalanan melewati suatu kaum. Di tengah perjalanan tersebut, Rosulullah bertemu dengan suatu kaum yang terlihat sangat khusyu’ berdoa, sampai-sampai sahabatnya berpendapat pada Rosulullah,bahwa pasti kaum tersebut akan masuk surga. Lalu apa jawaban Rosulullah? Ternyata kaum tersebut tidak masuk surga. Mengapa? Karena ternyata kaum tersebut tidak memperhatikan apa-apa yang masuk ke dalam perutnya, halal maupun haram tak dipedulikannya. Karena makanan haram telah masuk ke dalam perutnya, terhalanglah doa-doa mereka untuk sampai.
Lalu kisah yang kedua, ada seorang anak kecil yang sangat nakal dan bandel sekali dengan ibu dan bapaknya, padahal orang tuanya cukup beriman, maka sahabatpun bertanya pada Rosulullah. Kenapa sih anak kecil itu bisa senakal itu? Ternyata karena apa? Apakah karena anak kecil itu makan makanan haram? Ataukah uang untuk mebeli bahan makanan itu haram? Ternyata bukan…. Ternyata hanya disebabkan oleh kayu bakar yang dipakai ibunya untuk memasak makanan tersebut… Astagfirullah… Segitukah efek haram dalam kehidupan kita??? Tetapi kalau dilihat di jaman sekarang, kita kurang memperhatikan makanan yang masuk dalam tubuh kita. Padahal dulu, sahabat-sahabat Rosulullah sangat berhati-hati dengan makanan yang masuk ke dalam perut mereka. Sampai-sampai pernah ada suatu kisah tentang seorang sahabat yang sengaja memasukkan jari ke dalam mulut mereka agar makanan yang telah mereka telan bisa dimuntahkannya karena kehalalannya masih dipertanyakan.
Lalu, bagaimana dengan kita ya? Apakah kita berusaha seperti para sahabat yang berhati-hati dengan makanan yang masuk ke perut mereka???
Bicara soal halal dan haramnya makanan, pada edisi kali ini, redaksi akan membahas tentang kehalalan es krim magnum. Sebenarnya es krim magnum halal gak sih??? Jangan-jangan enggak, padahal udah pernah makan…. Lalu tentang roti breadtalk yang tak pernah lupa untuk kita beli saat ke BP…. Waduh, sebenarnya halal gak ya??? Trus mengenai sirsak, tape, kelengkeng… bukannya mereka mengandung alcohol ya??? Padahal kan alcohol dilarang dalam Islam…. Trus mereka halal enggak???? Apalagi ya??? Oh ya, mengenai permen yuppy yang digemari anak kecil. Atau bagaimana dengan kecap ABC yang digunaina sebagai teman gorengan di kantin??? Bagaimana status kehalalannya ya???
Nah, untuk menjawab, pertanyaan tersebut, redaksi mengambil jawaban dari seorang ustad yang berasal dari Yogyakarta, bernama ustad Nanung Danar Dono (Glasgow, Scotland, UK)
1.         Es krim magnum
Es krim magnum halal. Keharaman es krim magnum cuma isu.
2.         Roti breadtalk
Bread Talk, Bread Life, maupun Roti Boy tidak memiliki Sertifikat Halal. Breadtalk bbrp tahun yll memang pernah punya, tetapi sudah lama expire, shg perusahaan tsb TIDAK BERHAK menggunakan Sertifikat Halal. Maka kalau skrg masih dipasang, maka yg dipasang adalah Sertifikat Halal yg sudah kuno (usang). Harusnya pemilik perusahaan malu.Allahu a'lam bish-showwab
3.         Sirsak, tape, dan klengkeng
4.       Durian, sirsak, lengkeng, cempedak, nangka memang beralkohol, meski kadarnya berbeda-beda. Karena tidak memiliki khamr, maka buah2 tsb dihukumi halal.
Tape halal karena tidak memabukkan (tdk memiliki sifat khamr), tapi air tape haram, krn memabukkan (memiliki sifat khamr) bila dikonsumsi dlm jumlah banyak.
Allahu a'lam bish-showwab
5.         Permen yuppy
Permen Yuppi tidak memiliki Sertifikat Halal. Tidak jelas bahan yg membuat lunak itu dari gelatin apa. Sebaiknya hindari produk yg tdk jelas status kehalalannya. Allahu a'lam bish-showwab
6.         Kecap ABC
Kecap ABC insya Allah halal. Produk ini memiliki Sertifikat Halal dgn nomer 0060010310699, berlaku sd. 22 Desember 2011.
Afwan, rujukan kita mestinya adalah Daftar Produk Halal LPPOOM MUI Pusat edisi terbaru, bukan... di katalog belanja halal.
Masih belum yakin???
Donload aja produk-produk halal yang telah dikeluarkan oleh MUI di www.halalmui.org .(red::ang)
Apa yang kita makan adalah apa yang akan dipertanyakan J
Semoga bermanfaat.
-Pustaka dan Buletin Keputrian-